KoranMerahPutih.com – PT PLN (Persero) berkomitmen mendorong pemanfaatan produk dalam negeri di sektor ketenagalistrikan. Perihal itu dibuktikan dengan penandatangan nota kesepahaman antara PLN serta PT Surveyor Indonesia mengenai kerja sama aktivitas survey, inspeksi, verifikasi serta konsultasi teknis untuk mendukung pemanfaatan produk dalam negeri serta pekerjaan di sektor ketenagalistrikan.
Tujuan dari nota kesepahaman ini yakni untuk memastikan kesesuaian infrastruktur ketenagalistrikan. Ruang lingkup kerja sama ini melingkupi sejumlah aspek, seperti pekerjaan verifikasi serta due diligence mencakup kompetensi industri, kualitas serta kuantitas bahan bakar, material atau peralatan serta teknologi, capaian tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sampai vendor assesment. Kemudian, riset serta analisis yang melingkupi tentang TKDN, regulasi, market analysis atau market sounding, design study serta feasbility study.
Terdapat juga audit serta sertifikasi melingkupi sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, sistem manajemen K3 serta Sertifikat Layak Operasi (SLO).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, TKDN butuh didorong untuk kurangi impor. Beliau juga memberikan apresiasi pada PLN yang berkomitmen untuk membelanjakan anggaran untuk industri dalam negeri.
“Terlebih Pak Dirut sudah commit Rp300 triliun berbelanja dalam negeri. Ini penting, sebab sebenarnya program TKDN bahasa lainnya substitusi impor,” tuturnya dalam acaara PLN Locomotion 2022 di Jakarta pada Rabu (23/11/2022).
Ia menuturkan, dalam kebijakan publik, pemerintah mendorong 2 hal yaitu menciptakan industri berorientasi ekspor untuk menghasilkan devisa serta subtitusi impor untuk menekan devisa. “Kenapa devisa penting, sebab 1 sampai 2 tahun ke depan pertarungan kita ini yakni di kurs,” ucapnya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan, berbelanja PLN mencapai kurang lebih Rp300 triliun. Dari angka itu, sebesar Rp200 triliun dibelanjakan di dalam negeri. Darmawan juga mengatakan, dalam melaksanakan usaha PLN melibatkan ribuan penyuplai dalam negeri serta jutaan warga Indonesia.
“Pak Menko, spending di PLN kurang lebih Rp300 triliun. Kurang Lebih Rp 200 triliun kita belanjakan di dalam negeri. Terdapat 9.700 penyuplai dalam negeri. Ada 4 juta masyarakat Indonesia untuk turut terlibat menyediakan produk kelistrikan dari energi primer, pembangkit, transmisi, hingga distribusi,” tuturnya.
Ia memaparkan, pemerintah dalam waktu dekat akan memberikan pengarahan di mana berbelanja yang dikeluarkan mesti punya TKDN minimun 50 persen. Darmawan menyatakan, PLN secara totalitas akan menciptakan hal itu.
Beliau juga menceritakan, PLN sudah berjuang untuk mendorong TKDN. 10 tahun lalu, TKDN di PLN masih rendah di angka 20 persen. Kemudian selalu meningkat jadi 25 persen serta naik lagi jadi 30 persen.
Di titik 30 persen, banyak desakan dari berbagai negara yang menahan Indonesia untuk dapat menjadi bangsa yang kuat. Tetapi, PLN tidak berhenti serta tetap mendorong TKDN.
“Kita kumpulkan semua industri dalam negeri. Kita lakukan kerja-kerja underground, Kita lakukan perjuangan gerilya. Untuk satu per satu kita bangun produksi material hulu hingga hilir yang selama ini itulah yang dihalang- halangi negara maju. Kita ambil teknologi masa depan. Kita bangun keyakinan SDM nasional. Kita bangun kapasitas kita untuk dapat produksi sendiri dengan bahan dari dalam negeri,” terangnya.
Berkat kerja keras PLN, TKDN selalu meningkat. Perihal ini juga diharapkan bisa menopang perekonomian sebab bergeliatnya industri dalam negeri.
“Akhirnya, pada tahun 2020 lalu, kami berhasil menaikkan TKDN jadi 40 persen. Satu tahun selanjutnya, tahun lalu di tahun 2021, PLN sukses meningkatkan TKDN sehingga hingga hampir 50 persen TKDN,” pungkas Darmawan.(*)”