KoranMerahputih.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendampingi prosesi pemakaman Alinda Della Puspita, anak korban gempa bumi Cianjur, di TPU Sirnalaya, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Selasa (22/11).
Kehadiran gubernur sebagai wujud simpati serta rasa duka pada korban gempa yang diketahui merupakan seorang anak perempuan berumur empat tahun.
“Kita hadir semata-mata untuk turut merasakan duka karena peristiwa gempa ini cukup banyak korban,” ucap Ridwan Kamil seperti dikutip dari Antara.
Tangis haru pecah disaat jenazah Alinda dimasukkan ke liang lahat. Ridwan Kamil yang didampingi Bupati Cianjur Herman Suherman setelah itu memimpin doa serta menyampaikan duka mendalam atas musibah itu. “Mari kita doakan mudah-mudahan almarhumah dilapangkan di alam kuburnya,” ucap Ridwan Kamil.
Gempa bumi magnitudo 5,6 melanda daerah Cianjur pada Senin (21/11) siang. Gempa yang berpusat di arah barat daya Cianjur di kedalaman 10 km menimbulkan banyak korban jiwa serta luka-luka, khususnya anak kecil.
Korban Alinda Della Puspita menurut penjelasan keluarganya tidak selamat dari gempa saat tengah bermain di depan teras rumahnya di Kelurahan Sawah Gede. “Allah telah memanggil almarhumah seorang anak solehah yang insya Allah husnul khotimah,” ucap Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil akan memastikan negara hadir dalam penanganan musibah gempa itu. Berbagai usaha penanganan terus dilakukan pemerintah sejak kemarin. Apalagi Ridwan Kamil sampai menginap di Cianjur pada Senin (21/11) malam untuk memantau dan juga mempermudah koordinasi.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyatakan, sedang berupaya menangani beberapa desa yang terisolasi dampak gempa di Kabupaten Cianjur. Pihaknya sudah memobilisasi helikopter untuk membantu menyalurkan bantuan pemasokan pada masyarakat di desa-desa yang terisolasi itu.
“Masih terdapat beberapa desa yang terisolasi, kita juga berusaha mencoba membuka jalur darat,” tutur Suharyanto di Pendopo Kabupaten Cianjur.
Ia menjamin pemerintah akan merekonstruksi rumah penduduk yang mengalami rusak berat dampak gempa. Warga tidak perlu cemas terkait rumahnya yang rusak.
“Sarana lain semacam masjid yang rusak, sarana pendidikan, akan dibangun kementerian terkait,” ujar Suharyanto.
Ia menyatakan bagi warga di daerah lain yang mau mencari keluarganya, dapat menghubungi “call center” BNPB serta Basarnas. Adapun nomor” call center” BNPB yang dapat dihubungi, yaitu 117 serta nomor “call center” Basarnas, yaitu 115.