Dukungan Finansial Untuk UMKM: Bunga Rendah dan Angsuran Terjangkau 

Img 20250425 Wa0032

Sidoarjo – Koran Merah Putih Pemkab Sidoarjo telah membuka akses permodalan yang mudah, bunga rendah, dan angsuran murah bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Sidoarjo. Para pelaku UMKM yang tertarik dapat mengajukan Kredit Kurda secara langsung di BPR Delta Artha Sidoarjo, dengan pinjaman maksimal sebesar Rp. 50 juta. Program Kurda ini diluncurkan oleh Bupati Sidoarjo H. Subandi di Pendopo Delta Wibawa pada Kamis, 24 April 2025. Dalam acara tersebut, Bupati H. Subandi menyatakan bahwa peluncuran Kurda 2025 merupakan langkah signifikan untuk mendorong ekonomi kerakyatan yang inklusif dan berkeadilan. Menurutnya, lebih dari 60% struktur perekonomian Kabupaten Sidoarjo digerakkan oleh pelaku UMKM, mulai dari pasar tradisional hingga industri rumahan, mencakup berbagai sektor seperti kuliner dan kerajinan. “Penguatan UMKM menjadi visi dan misi serta salah satu program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo. Ini bukan hanya jargon, tetapi kebijakan nyata untuk memfasilitasi kemajuan UMKM dari skala mikro menjadi kecil, dari kecil menjadi menengah, hingga pada tingkat nasional dan internasional,” tuturnya. Bupati H. Subandi juga mengungkapkan bahwa tata kelola pembiayaan UMKM melalui Kurda telah disempurnakan, termasuk penerbitan peraturan bupati nomor 8 tahun 2025 yang merubah Perbup nomor 52 tahun 2023, dengan suku bunga semenjadi 2% per tahun untuk pinjaman maksimal Rp. 50 juta. “Ini adalah bentuk komitmen anggaran kami terhadap ekonomi rakyat. Anggaran subsidi bunga untuk Kurda kami tingkatkan dua kali lipat menjadi Rp 5 miliar, merupakan investasi sosial untuk menyediakan akses permodalan yang adil, murah, dan aman bagi pelaku usaha kecil,” ujarnya.Hingga awal April 2025, BPR Delta Artha telah menyalurkan lebih dari 2.035 pembiayaan Kurda dengan nilai total lebih dari Rp 76 miliar.

 

H. Subandi menekankan pentingnya peran strategis pemerintah desa dalam keberhasilan program ini, sehingga mengajak kepala desa dan perangkat desa untuk mensosialisasikan, merekomendasikan, dan mendampingi warganya dalam mengakses pembiayaan Kurda. “Ini adalah capaian yang signifikan, dan kami berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan jumlah ini,” tambahnya.Direktur Utama PT. BPR Delta Artha Perseroda, Sofia Nurkrisnajati Atmaja, menambahkan bahwa program Kurda merupakan implementasi Pemkab Sidoarjo bersama BPR Delta Artha dalam mendukung perekonomian daerah. Di tahun 2025, targetnya adalah minimal 3.500 UMKM yang dapat memanfaatkan fasilitas program Kurda. Selain pelaku usaha mikro dan kecil, Kurda juga ditujukan kepada pelaku usaha di sektor pertanian dan perikanan. “Kami targetkan minimal satu desa memiliki sepuluh UMKM atau lebih yang mendapatkan Kurda,” jelasnya. Sofia juga mencatat bahwa penerima Kurda tahun ini akan mendapatkan perlindungan jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan.Sidoarjo, Pemkab Sidoarjo telah membuka akses permodalan yang mudah, dengan bunga rendah dan angsuran terjangkau bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Sidoarjo. Bagi para pelaku UMKM yang tertarik, mereka dapat mengajukan Kredit Kurda secara langsung di BPR Delta Artha Sidoarjo, dengan pinjaman maksimum mencapai Rp. 50 juta. Program Kurda ini secara resmi diluncurkan oleh Bupati Sidoarjo, H. Subandi, di Pendopo Delta Wibawa pada hari Kamis, 24 April 2025.

 

Dalam pencetusan program ini, Bupati H. Subandi menekankan bahwa peluncuran Kurda 2025 merupakan langkah signifikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan adil. Ia menyatakan bahwa lebih dari 60% struktur perekonomian Kabupaten Sidoarjo digerakkan oleh pelaku UMKM, yang meliputi berbagai sektor seperti kuliner dan kerajinan, dari pasar tradisional hingga industri rumahan.“Penguatan UMKM menjadi visi dan misi Bupati serta Wakil Bupati Sidoarjo, dan merupakan salah satu program prioritas kami. Ini bukan sekadar jargon, tetapi merupakan kebijakan nyata untuk memfasilitasi kemajuan UMKM dari skala mikro menjadi kecil, dari kecil menjadi menengah, hingga ke tingkat nasional dan internasional,” tuturnya.

 

Bupati H. Subandi juga menambahkan bahwa tata kelola pembiayaan UMKM melalui Kurda telah diperbaiki dan disempurnakan, termasuk penerbitan Peraturan Bupati nomor 8 tahun 2025 yang mengubah Perbup nomor 52 tahun 2023, dengan suku bunga ditetapkan sebesar 2% per tahun untuk pinjaman maksimum Rp. 50 juta. “Ini adalah bentuk komitmen kami terhadap perekonomian rakyat. Anggaran subsidi bunga untuk Kurda kami tingkatkan dua kali lipat menjadi Rp 5 miliar, yang merupakan investasi sosial untuk menyediakan akses permodalan yang adil, murah, dan aman bagi pelaku usaha kecil,” ujarnya.Hingga awal April 2025, BPR Delta Artha telah menyalurkan lebih dari 2.035 pembiayaan Kurda dengan total nilai lebih dari Rp 76 miliar. H. Subandi menekankan pentingnya peran strategis pemerintah desa dalam keberhasilan program ini dan mendorong kepala desa serta perangkat desa untuk mensosialisasikan, merekomendasikan, dan mendampingi warganya dalam mengakses pembiayaan Kurda. “Ini adalah capaian yang signifikan, dan kami berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah ini,” tambahnya.

 

Direktur Utama PT. BPR Delta Artha Perseroda, Sofia Nurkrisnajati Atmaja, menyatakan bahwa program Kurda merupakan implementasi Pemkab Sidoarjo bersama BPR Delta Artha dalam mendukung perekonomian daerah. Pada tahun 2025, targetnya adalah untuk setidaknya 3.500 UMKM dapat memanfaatkan fasilitas program Kurda. Selain pelaku usaha mikro dan kecil, Kurda juga ditujukan kepada pelaku usaha di sektor pertanian dan perikanan. “Kami menargetkan minimal satu desa memiliki sepuluh UMKM atau lebih yang mendapatkan Kurda,” jelasnya. Sofia juga mencatat bahwa penerima Kurda tahun ini akan mendapatkan perlindungan jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan. (DN)

Leave a Reply